Jumat, 13 Februari 2015

Berkhayal Masa Depan

 Pasti pernah dong lo berkhayal tentang masa depan? Apa pernah dengan sangat-sangat spesifik? Gua mau berbagi nih sama kalian (kayak yang baca banyak aja) tentang khayalan masa depan gua, yang mungkin cukup spesifik.

 Jadi gua berkhayal awalnya ada sebuah sayembara dari Marvel, yang hadiah nya bisa bekerja disana dan beasiswa  di Kubert School, America. Trus gua ikut sayembara itu dan menang. Akhirnya gua diwajibkan setahun bekerja sekaligus kuliah disana. Selama setahun disana, gua juga mengisi artist alley di Comic Con. Dan mengerjakan beberapa judul.

 Setelah setahun, disana gua diperbolehkan pulang ke Indonesia dengan catatan bekerja dari rumah. Tentu saja gua pulang membawa gadget yang dibutuhkan bekerja lintas-negara. Sambil melepas kangen dengan teman-teman dan saudara, gua bertemu "the one" gua. Dia mantan pemain bass di salah satu band rock yang sudah bekerja sebagai akuntan. 

 Lalu gua mulai menabung untuk membeli rumah, sambil kembali iseng bermain band yang sempat tertunda karena kepergian ke amerika. Dua tahun kemudian rumah sudah terbeli beserta mobil. Di lantai atas ada dua ruangan khusus buat gua. Yaitu satu studio band dan satu lagi studio gua membuat komik. Dalam enam bulan band gua membuat mini album dan mulai main di beberapa venue sebagai guest star. Tetap gua menjadi sang amfibi yang menjadi komikus sekaligus musisi.

 Setahun kemudian gua melamar sang calon istri untuk menikah di tahun berikutnya (ya karena sepengetahuan gua nggak mudah untuk urusan teknis di pernikahan, misalnya gedung.) Dipernikahan kami, kami membawakan lagu yang kami aransemen bersama didepan para undangan.

 Di tahun awal pernikahan gua harus kembali mengisi Comic Con di San Diego. Lalu berangkat lah gua bersama istri. Istri liburan, sedangkan gua liburan sekalian kerja. Walau bekerja seperti itu tidak terasa bekerja karena berawal dari hobi.

 Sepulang dari sana, gua berpikir untuk membuat sendiri komik untuk anak bangsa. Tapi tetap bekerja untuk Marvel karena sudah punya tanggungan. 

 Lalu selanjutnya memajukan komik dan musik Indonesia.

 Sebenernya bisa jauh lebih panjang lagi, dan jauh lebih spesifik. Tapi ah sudahlah itu hanya khayalan gua yang sangat kecil kemungkinan jadi nyata. Uhm tapi kenapa diceritain? ya daripada sayang disimpen di kepala sendiri.

 Sekarang mari kembali ke dunia nyata, Kalo gua ngambil dari cerita di atas, gua pengen jadi komikus sekaligus musisi. Tapi komikus datang lebih dulu, datang dari jama SD, mulai suka ngegambar bareng seorang sahabat Fauzan Syabana Kirana. 

 Gua sekarang mulai mengurangi nafsu menjadi musisi, karena lebih mahal. Bayangkan saja, beli alat, rekaman dan promosi. Sedangkan itu hanya awalnya saja. Tapi bukan berarti gua mengubur dalam-dalam mimpi itu. 

 Kalo jadi komikus, gua punya cara yang lebih murah bisa dilakukan. Gua sekarang mulai membuat komik online ada di Facebook : Komik Gue Banget dan Instagram : @komikguebanget.

 Hanya bermodal ngeupload aja. Dan promosi bisa lewat mulut-ke-mulut dan social media.

 Responnya cukup bagus walau tidak meledak. Tapi gua yakin ini bisa jadi awal dari hal yang baik. 

 Jarang gua bisa menulis di blog dengan sepanjang ini dan semenggalir ini. Berterima kasih sekali lagi kepada Bangkit Mandela. Setelah membaca blognya gua jadi rindu akan kesenangan menulis seperti ini. 

 Bisa jadi postingan ini bermaksud ngiklanin komik gua, tapi di sisi lain gua entah kenapa menulis ini begitu nyaman. Ya sampai nanti di tulisan berikutnya,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar