Sabtu, 31 Januari 2015

Tentang Blink 182 di awal 2015 : sebuah opini seorang fans


Gua tahu Blink 182 pas gua SMP, dari temen satu band saat itu. Yang gua suka dari Blink 182 adalah kesederhanaan dari lagu-lagunya. Dari lirik maupun musik. Lirik-lirik mereka mungkin adalah insipirasi dari penulisan lirik band band melodic di Indonesia, setidaknya itu observasi yang kurang mendalam dari gua.

 Saat Blink 182 balik lagi dari vakum yang panjang di 2009 gua sangat senang. Lalu mendengarkan album Neighborhood mereka seakan "ini sesuatu yang baru, tapi rasa blink 182 nya nggak hilang." sama juga saat EP Dogs Eating Dogs mereka keluar.

  Tapi, ada berita yang sedih di tahun 2015 ini untuk para fans Blink 182. Tom Delonge sang vokalis/gitaris keluar dari band. Walau sebenernya masih kurang jelas gimana gimana nya, ini cukup menyedihkan. Gua telah membaca beberapa artikel soal masalah ini. 

 Gua membaca artikel pernyataan Mark Hoppus (vokalis/bassist) dan Travis Barker (drum), mereka menyatakan bahwa memang Delonge sudah tidak mau lagi di Blink 182 dan memang menjadi orang yang sulit di ajak bekerja sama mulai saat vakum nya di 2005. 

 Di sisi lain Delonge memberi pernyataan bahwa Hoppus dan Barker tidak melakukannya 100 persen untuk EP mereka yang lalu dan itu membuat Delonge takut untuk melanjutkan kedepan.

 Gua nggak akan tulis secara lengkap semua isi  dari artikel-artikel tersebut, kalian bisa baca sendiri. Dan bisa paham situasi dari internal Blink 182 saat ini.

 Memang belum ada sesuatu yang benar-benar jelas di masalah ini. Hanya kabar bahwa Matt Skiba akan mengisi posisi Delonge untuk Musink Festival di bulan Maret. Mungkin salah satu solusi yang menurut gua bisa mereka ambil adalah, duduk bersama bicara face-to-face dan membuat semua nya jelas. Setelah itu lakukan Press Confrence.

 Apapun hasilnya, lebih baik  ada sebuah kejelasan. Dan untuk fans lain yang mungkin berpikiran "Kok Bisa?" ya bisa saja, namanya juga hubungan antar manusia. Mungkin, ada ego yang semakin sulit ditahan, ada toleransi yang rasanya sudah cukup. Atau seiring berjalannya waktu masing-masing dewasa dengan cara yang berbeda.

 Ya gua cukup menyayangkan ini bisa terjadi. Tapi, juga memaklumi hal ini bisa terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar